A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.
1.Hijrah,
Titik Awal Dakwah Rasulullah Saw di Madinah
Rasulullah
Saw mempunyai beban yang sangat berat karena wafatnya istrinya tercinta Siti
Khadijah dan Pamanya Abu Thalib yang selalu menjadi pembela utama dari ancaman
para kafir Quraisy. Di sisi lain penduduk Madinah memikul tanggung jawab bagi
keselamatan Rasulullah Saw merupakan tanda yang bagi kelanjutan dakwah
Rasulullah Saw. Beberapa faktor yang
mendorong Rasulullah Saw hijrah ke Madinah :
a) Pada tahun
621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui Rasulullah di bukit Aqaba dan mereka berikrar
memeluk agama islam.
b) Pada tahun
622 M, telah datang 73 orang penduduk Madinah ke Mekah yang terdiri dari suku
Aus & Khazraj dan mengajak beliau agar hijarh ke Madinah.
Faktor lain yang mendorong Rasulullah Saw hijrah ke
Madinah adalah pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasullah
Saw dan para pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Mutallib) pemboikotan yang
dilakukan seperti berikut :
a) Melarang
setiap pedagangan & bisnis dengan pendukung Muhammad Saw.
b) Tidak
diperbolehkan mengadakan ikatan perkawinan dengan kaum muslim.
c) Melarang
keras bergaul dengan kaum muslim.
d) Musuh
Muhammad harus didukung dalam keadaan bagaimanapun.
B. Subtansi Dakwah Nabi di Mekah
1. Membina
Persaudaraan antara Kaum Ansar dan Kaun Muhajirin
Kedatangan
Rasullah Saw bersama pengikutnya hijrah ke Madinah yang disebut kaum Muhajirin
disambut dengan penuh rasa hormat oleh kaum Ansar atau penduduk Madinah bahkan
mereka mengumandangkan syair hingga menyentuh qalbu yang berbunyi “Telah muncul bulan purnama dari saniyatil
Wadai, kami wajib bersyukur salama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai yanga
diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati.” Sejak
itulah kota Yastrib diganti nama oleh Rasulullah dengan sebutan Madinatul
Munawwara.
Pada saat
di Madinah, Rasulullah membuat sebuah perjanjian untuk menciptakan suasana
nyamanan dan tentram dengan kaum Yahudi. Dalam perjanjianya ditetapkan dan
diakuihak kemerdekaan tiap-tiap golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya,
dan perjanjian itu berisi sebagai berikut :
a) Kaum Yahudi
hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin.
b) Kedua belah
pihak bebas memeluk & menjalankan agamanya masing-masing
c) Kaum
Muslimin dan Yahudi wajib tolong menolong dalam melawan siapa saja yang memerangi
mereka.
d) Kaum Yahudi
memikul keperluan tanggung jawab mereka sendiri dan sebaliknya kaum Musliminpun
memikul keperluan mereka sendiri.
e) Kaum
Muslimin dan kaum Yahudi wajib sangi menasehati dan tolong-menolong dalam
mengerjakan kebajikan dan keutamaan.
f) Kota Madinah
adalah kota yang suci yang wajib dijaga dan dijaga oleh mereka yang terikat
dengan perjanjian itu.
g) Apabila
terjadi perselisihan antara dua kaum tersebut maka urusan itu hendaklah
diserahkan kepada Allah Swt dan Rasulnya.
h) Siapa saja yang
tinggal di dalam maupun luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya
kecuali orang zalim dan bersalah.
2. Membentuk
Masyarakat Yang Berlandaskan Ajaran Islam
a. Kebebasan Beragama
Tujuan
ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw adalah memberikan ketenangan kepada
penganutnya dan memberikan jaminan kebebasan kepada kaum Muslimin, Yahudi, dan
Nasrani dalam menganut kepercayaan agama masing masing. Hanya kebebasan yang
memeberikan jaminan dalam mencapai
kebenaran dan kemajuan menuju kesatuan yang integral dan terhomat. Menentang
kebebasan memperkuat kebatilan dan menyebarkan kegelapan yang pada akhirnya
akan mengikis habis cahaya kebenaran yang ada dalam hati nurani manusia.
b. Azan,
Shalat, Zakat dan Puasa
Ketika Nabi
Muhammada Saw di Madinah apabila waktu shalat tiba, orang orang berkumpul
bersama tanpa harus dipanggil. Lalu terpikir untuk menggunakan terompet seperti
Yahudi tetapi Nabi Muhammad tidak menyukainya serta ada yang mengusulkan
menggunakan genta, seperti Nasrani. Menurut satu sumber atas usul Umar bin
Khattab dan kaum Muslimin serta menurut sumber lainya berdasarkan perintah
Allah Swt melalui wahyu, panggilan shalat menggunakan adzan. Selanjutnya Nabi
Muhammada Saw memerintah kepada Abdullah bin Zaid bi Sa’labah untuk membacakan
lafadz adzan kepada Bilal dan menyerukan manakala waktu shalat tiba karena
Bilal memiliki suara merdu.
Kewajiban
shalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya periode Mekah
terus dimantapkan kepada pengikut Nabi Muhammada Saw. Sementara itu, puasa yang
telah dilakikan menurut syariat sebelumnya, kini telah pula diwajibkan setiap
puasa Ramadhan. Demikian pula halnya dengan
zakat, bahkan setelah kekuasaan Islam berkembang ke seleruh jazirah
Arab, Nabi mengutus pasukanya ke negeri di luar Madinah untuk memungut zakat.
c.
Prinsip-Prinsip Kemanusiaan
Pada saat
Nabi Muhammad melaksanakan haji wada dalam kesempatan ini beliau menyampaikan
khutbah yang berisi larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq, larangan
mengambil harta orang lain dengan batil, larangan riba, larangan menganiaya,
memperlakukan isri dengan lemah lembut, perintah menjauhi dosa, pertengkaran di
zaman jahiliyah harus saling memaafkan, balas dendam tidak lagi dibenarkan,
persaudaraan dan persamaan harus ditegakkan, hamba sahaya harus diperlakukan
dengan baik, mereka makan dan berpakaian harus seperti apa yang dimakan serta
dipakai tuanya, dan umat Islam harus selalu berpegang kepada Al-Qur’an dan
Sunnah.
3.
Mengerjakan Pendidikan Politik, Ekonomi dan Sosial
Michael H.
Hart menempatkan Rasulullah Saw pada urutan pertama dam bukunya yang bernama
100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah karena beliau adalah
satu-satunya orang dalam sejarah yang berhasil, baik dalam hal keagamaan maupun
keduniaan.
C. STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH
1. Meletakan
Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat
1) Membangun
masjid
2) Membangun
Ukhuwah Islamiyah
3) Menjalin
persahabatan
a .Perang
Badar
Perang
Badar merupakan peperangan yang pertama kali terjadi dalam sejarah islam.
Perang ini berlangsung antara kaum Muslimin dengan kaum Quraisy yang
beralangsung 8 Ramadahan tahun-2 Hijrah. Dalam perang ini Nabi Muhammad hanya
dengan 305 orang pasukanya melawan 900-1000 orang quraisy tepatnya di Badar,
tetapi atas izin Allah akhirnya Nabi Muhammad Saw dan kaum Muslimin berhasi
memperoleh kemengan.
b. Perang
Uhud
Pada tahun 3
Hijrah kaum Quraisy menyerang kaum Muslimin dengan membawa 3000 pasukan
berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 diantaranya memakai baju besi yang
dipimpin oleh Khalid Bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini di sambut Nabi
Muhammad Saw dengan sekitar 1000 pasukan.
Ketika
Pasukan Nabi Muhammad melewati batas kota, Abdullah bin Ubay merarik 300
pasukan yang terdiri dari orang yahudi dan ke Madinah, dengan pasukan tersisa
700 orang. Pasukan Rasulullah Saw dan pasukan quraisy bertemu di Bukit Uhud,
perang besarpun berkobar.Mula-mula pasukan berkuda berkuda Khalid bin Walid
gagal menenbus dan menaklukkan pasukan pemanah Nabi Muhammad Saw Tetapi
akhirnya kemenangan yang sudah di ambang pintu gagal diraih karena pasukan Nabi
Muhammad Saw tergoda oleh harta peninggalan musuh yang sudah mati termasuk
pasukan pemanah Nabi Muhammad Saw hingga akhirnya pasukan Khalid bin Walid
berbalik menyerang pasukan Nabi Muhammad hingga dapat melumpuhkan satu persatu.
Dalam pertempuran in, sekita 70 orang pasukan Nabi Muhammad Saw gugur sebaga
syuhada.
c. Perang
Azhab / Khandaq
Pasukan
gabungan yang terdiri dari Bani Nadir dan Musrikin Quraisy yang berkekuatan
24000 pasukan utuk menyerang Madinah pada tanggal 5 hijrah.Atas usul Salman
al-Farisi, umat islam menggali pari untuk pertahanan. Oleh karena itu, perang
ini disebut perang Khandaq (Parit). Selain itu, peperangan ini disebut dengan
perang Ahzab ( sekutu beberapa saku). Dalam pengepungan Madinah musuh membangun
kemah-kemah di luar parit dan pengepungan ini berlangsung hingga satu bulan dan
berakhir setelah badai kencang menerpa
dan memporak porandakan kemah kemah mereka hingga akhirnya mereka menghentikan
pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa mendapatkan apa-apa,.
d. Perang
Hunain
Meskipun
Mekah sudah di taklukan, tidak semua
suku Arab tunduk kepada Nabi Muhammad Saw ,ada dua suku yang masih melakukan
perlawan yaitu Bani Saqif di Taif dan Bani Hawarzin. Kedua suku ini berkomplot
melawan Nabi Muhammad atas alasan berhala berhala mereka (yang ada di ka’bah)
yang telah di hancurkan oleh pasukan muslimin ketika penaklukan Mekah. Dengan
kekuatan 12000 pasukan Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad Saw berangkat
menuju Hunain, dengan waktu singkat pasukan muslimin mampu menaklukkan dua suku
tersebut dan akhirnya seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan Nabi Muhammad
Saw.
e. Perang
Tabuk
Perang Tabuk
merupakan perang terakhir ynag diikuti oleh Nabi Muhammad Saw. Perang ini
terjadi karena kecemburuan dan kekhawatiran Heraklius atas keberhasilan Nabi
Muhammad Saw menguasai seluru jazirah Arab, Maka Heraklius menyusun kekuatan
yang sangat besar di utara jazirah Arab dan Syria yang merupakan daerah
taklukan romawi. Dalam pasukan besar ini tergabung Bani Gassan dan Bani
Lachmides.
Pada saat itu banyak sekali pasukan muslimin
yang mendaftar hingga akhirnya terhimpun pasukan yang sangat besar maka pasukan
romawipun menjadi ketakutan dan akhirnya menarik diri tetapi Nabi Muhammad dan
pasukan Muslimin tidak mengejarnya tetapi berkemah di Tabuk.
2. Surat
Nabi Muhammad Saw Kepada Para Raja
Untuk
melirik negeri-negeri lain dengan memikirkan cara berdakwah ke sana, Nabi
Muhammad Saw mengiri surat kepada para raja-raja penguasa negeri tersebut.
Diantara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad Saw adalah raja
Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tetapi tak ada satupun yang
menyambut dan meneriah ajakan Nabi Muhammad Saw bahkan ada yang menolak dengan
kasar seperti yang dilakukakan raja Gassan, tidak hanya menolah diapun membunuh
dengan kejam utusan nabi hingga akhirnya untuk membalas perlakuan raja Gassan,
Nabi Muhammad menyiapkan 3000 pasukan untuk memeranginya hingga bertemu di
Mu’tah sebelah utara jazirah Arab. Passukan Islampun kesulitan menghadapi
perlawan pasukan raja Gassan hingga akhirnya komandan pasukan Khalid bin Walid
menarik pasukanya dan kembali ke Madinah.
3.
Penaklukkan Mekkah
Pada tahun ke 6 Hijrah, ketika haji di syariatkan Nabi
Muhammad Saw dan 1000 kaum muslimin berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan
ibadah haji, tepatnya di Hudaibiyah Nabi Muhammad dan kaum Muslimin tidak
mendapatkan izim masuk ke Mekah hingga akhirnya dibuatlah perjanjian
Hudaibiyah, yaitu:
a) kaum
muslimin tidak diperboleh mengunjungi ka’bah pada tahun ini sampai tahun depan.
b) Lama
kunjungan dibatasi hingga tiga hari.
c) Kaum
Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan di ke
Madinah.Sebaliknya orang quraisy menolak untuk mengembalikkan orang Madinah ke
Mekah.
d) Selama
sepuluh tahun dilaksanakan gencatan senjata antara masyarakat Madinah dengan
Mekah.
e) Tiap Kabilah
yang ingin masuk ke dalam persekutuan kaum Quraisy atau kaum Muslimin, bebas
melakukaya tanpa mendapat rintangan.
BalasHapusNice informasinya sangat lengkap.
Sangat bermanfaat buat dijadikan referensi.
Jangan lupa followback blog saya ya. Terima Kasih
FAJRIN MAULANA
Yang poin B. Substansi rasulullah dimekkah apa dimadinah?
BalasHapusThe Rooftop Casino Hotel - Mapyro
BalasHapusFind your perfect spot at the 시흥 출장안마 The Rooftop Casino 창원 출장안마 Hotel 당진 출장샵 in Tunica, MS. 양주 출장마사지 See activity, 나비효과 directions, and reviews.